Google Chrome


Google Chrome adalah browser yang menggabungkan desain minimal dengan teknologi canggih agar Web dapat diakses dengan lebih cepat, aman, dan mudah.

Instalasi

Untuk melakukan instalasi, anda harus mengunduh file instalasinya dari http://www.google.com/chrome. File ChromeSetup.exe sebesar 475kb ini tidak dapat langsung diinstal di komputer. Ketika dijalankan, ChromeSetup akan mengunduh file-file yang diperlukan dari Internet. Anda harus menunggu beberapa saat sampai aplikasi ini selesai mengunduh, kemudian instalasi dapat dilakukan dengan cepat hanya dengan menekan beberapa tombol.

ChromeSetup.exe

Dengan demikian, saat instalasi komputer kita harus terhubung ke Internet. Entah mengapa Google membuat proses instalasi yang tidak praktis seperti ini.

Antarmuka

Secara default, Google Chrome mendukung Bahasa Indonesia. Sangat menarik untuk sebuah web browser versi Beta, yang baru saja pertama kali dirilis, sudah mendukung banyak bahasa. Kita juga dengan mudah mengubah pilihan bahasanya jika tidak terbiasa dengan software berbahasa Indonesia.

Ketika pertama kali menggunakan Chrome, muncul pertanyaan di benak saya, “Kok tidak ada title bar nya?” Google Chrome tidak menggunakan title bar standar dari Windows. Google mendesain title bar sendiri yang menyatu dengan tab, dengan tombol minimize, maximize dan close yang mirip dengan Windows Vista. Chrome juga tidak memiliki menu bar. Hanya ada tab dan address bar saja. Hal ini menjadikan tampilan halaman web menjadi lebih luas. Sangat cocok untuk notebook Axioo Pico saya yang layarnya hanya 10″.

Halaman muka Chrome menampilkan thumbnail situs-situs yang sering disinggahi. Mirip seperti Opera. Dan jika kita mengetikkan sesuatu yang bukan alamat web pada addres bar, maka Chrome akan menyambungkannya ke halaman pencarian Google. Cukup praktis sehingga tidak perlu ada dua form untuk addres bar dan pencarian seperti pada Firefox dan Opera.

Intinya, Google berusaha membuat tampilan yang “minimalis”, namun tetap menarik dan elegan. Seperti filosofi Google ketika pertama kali muncul dengan search engine nya. Chrome memang Google banget! :-)

Halaman muka Google Chrome

Halaman muka Google Chrome

Kecepatan

Kalau menurut feeling saya sih, memang terasa Google Chrome lebih cepat, terutama untuk membuka situs-situs milik Google yang kaya akan Java Script. Saya tidak sempat melakukan benchmark (karena tidak tahu bagaimana caranya melakukan benchmark web browser). Namun ijinkanlah saya mengutip hasil benchmark Java Script dariCNet.

Chrome Javascript benchmark.

Google Chrome overall Javascript score.

Kekurangan

Ada beberapa kekurangan Google Chrome, namun harap dimaklumi karena memang aplikasi ini masih versi Beta.

  • Beberapa situs tidak bisa dibuka karena tidak mengenali web browser.
    Sebagai sebuah browser yang baru dirilis (dirilis hari ini!) wajar saja jika situs tersebut tidak mengenal Chrome. Menurut saya, itu adalah kesalahan pemilik situs yang memaksa pengakses untuk menggunakan browser tertentu.
  • Halaman post pada Wordpress hanya bisa digunakan dalam mode HTML, tidak bisa dalam mode visual.
    Saya tidak tahu apakah ini terjadi hanya pada blog saya atau pada semua blog. Saya sudah mencoba berbagai macam cara namun tetap saja mode visual tidak bisa digunakan. Hal ini sungguh tidak menyenangkan.
  • Tidak bisa scroll ke atas.
    Setidaknya ini terjadi pada notebook Axioo Pico dengan touchpad. Saya belum mencoba jika menggunakan mouse. Scroll ke bawah bisa berjalan dengan baik, namun scroll ke atas tidak bisa. Berarti setiap kali scroll ke atas saya harus menggunakan tombol panah atau melakukan drag pada tombol navigasinya.
  • Belum tersedia versi Linux.
    Pengguna Linux saat ini hanya bisa gigit jari. Mungkin tidak berapa lama lagi versi Linux akan segera dirilis.

Kesimpulan

Google Chrome benar-benar mengikuti filosofi Google: bersih dan cepat.

Bagi yang fanatik dengan Google, bolehlah berpindah ke browser ini. Walaupun masih versi Beta, namun usabilitas dan stabilitasnya sudah cukup bagus. Namun saya pribadi masih belum bisa berpindah dari Firefox. Terutama dengan adanya beberapa kekurangan di atas.

Bagi para pengguna Linux, harus sedikit bersabar karena Google Chrome versi Linux belum dirilis. Untuk sementara mungkin anda bisa mencoba dengan menggunakan Wine :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar